Pengantar: Saya minta tolong sekali lagi kepada
teman-teman, sebelum membaca tulisan saya ini untuk menyumbangkan Surat
Fatihah untuk kiai tercinta saya, K.H. Dimyati Ihsan yang telah bernaung di bawah Kubah Cinta-Nya.
Terimakasih dan selamat membaca. Salam.
Tubuh Air Mata
dan air mata membentuk tubuhku
sebab jasad jumudmu telah menjelmabatu
ditumbuhi bunga warna-warni
dirambati alfabeta inkripsi
Tuban, 2 Maret 2014
Aku MasihMenyimpannya
aku masih menyimpannya, kiai
sepotong kulit kijang
dengan khat arab di atasnya
entah mantra apa yang kau tulis
engkau menulisnya begitu saja
dengan misk dan surat fatihahsebagai pembuka
jemarimu seolah dituntun takdir
menari di atas sana; menuliskansabda dan doa
aku masih menyimpannya, kiai
kenang-kenangan darimu semasa akunyantri dulu
kini, ketika kebutuhan menuntunkumewiridkannya
kuwiridkan pula namamu;
sebaris namanya yang tinggal nisandi dada,
seperti sepotong kulit kijangpemberianmu
yang kuawetkan sekian lama
Rembang, 26 Maret 2014
Badai Duka
: K.H. Dimyati Ihsan (alm)
tak terasa
sudah setahun lalu
langit mataku
menghujankan airnya
dengan angin badai duka
bersama badai duka santri lainnya
di sisi pusaramu
Rembang, 26 Maret 2014
Berziarah
: K.H. Dimyati Ihsan (alm)
aku tak akan lagi
menyiramkan air mata,
menaburkan bunga warna-warni, atau
menyiramkan minyak wewangi
di antara dua nisanmu
aku tak akan lagi menunduk di depanpusara ini
sebab aku masih tak percaya
engkau telah pergi
Lasem, 31 Maret 2014
Waqaf
: K.H. Dimyati Ihsan (alm)
lagi-lagi aku tak dapat melanjutkan
membaca surat ini hingga selesai dipenghujung surat
pada ayat ke sekian dari suratAl-Qur'an
kenangan itu terulur kembali
tentang lelaki berambut putih,
berbaju putih
bersarung kotak-kotak putih
tidur di sebuah ruang yang serba putih
begitu nyenyak
seolah tak ada yang mampumengusiknya
bahkan serak tangis dan deras airmataku
tak sanggup membangunkannya
Lasem, 31 Maret 2014
Terimakasih dan selamat membaca. Salam.
Tubuh Air Mata
dan air mata membentuk tubuhku
sebab jasad jumudmu telah menjelmabatu
ditumbuhi bunga warna-warni
dirambati alfabeta inkripsi
Tuban, 2 Maret 2014
Aku MasihMenyimpannya
aku masih menyimpannya, kiai
sepotong kulit kijang
dengan khat arab di atasnya
entah mantra apa yang kau tulis
engkau menulisnya begitu saja
dengan misk dan surat fatihahsebagai pembuka
jemarimu seolah dituntun takdir
menari di atas sana; menuliskansabda dan doa
aku masih menyimpannya, kiai
kenang-kenangan darimu semasa akunyantri dulu
kini, ketika kebutuhan menuntunkumewiridkannya
kuwiridkan pula namamu;
sebaris namanya yang tinggal nisandi dada,
seperti sepotong kulit kijangpemberianmu
yang kuawetkan sekian lama
Rembang, 26 Maret 2014
Badai Duka
: K.H. Dimyati Ihsan (alm)
tak terasa
sudah setahun lalu
langit mataku
menghujankan airnya
dengan angin badai duka
bersama badai duka santri lainnya
di sisi pusaramu
Rembang, 26 Maret 2014
Berziarah
: K.H. Dimyati Ihsan (alm)
aku tak akan lagi
menyiramkan air mata,
menaburkan bunga warna-warni, atau
menyiramkan minyak wewangi
di antara dua nisanmu
aku tak akan lagi menunduk di depanpusara ini
sebab aku masih tak percaya
engkau telah pergi
Lasem, 31 Maret 2014
Waqaf
: K.H. Dimyati Ihsan (alm)
lagi-lagi aku tak dapat melanjutkan
membaca surat ini hingga selesai dipenghujung surat
pada ayat ke sekian dari suratAl-Qur'an
kenangan itu terulur kembali
tentang lelaki berambut putih,
berbaju putih
bersarung kotak-kotak putih
tidur di sebuah ruang yang serba putih
begitu nyenyak
seolah tak ada yang mampumengusiknya
bahkan serak tangis dan deras airmataku
tak sanggup membangunkannya
Lasem, 31 Maret 2014
Comments
Post a Comment